Obama... Oh... Obama...
Don't judge the book by it's cover...
Ternyata benar... begitu banyak orang menaruh harapan pada diri Obama, dengan propaganda penarikan pasukan secara bertahap dari tanah Irak, semua orang seolah terbius. Politik tetaplah politik, seorang pembohong tetaplah pembohong, dan seorang kafir tetaplah kafir.
Sebaiknya kita membuka mata lebar-lebar dalam memandang dunia, kita harus lebih jeli dalam melihat mana yang haq dan mana yang bathil di samping dengan memohon petunjuk pada Allah.
Anda yang banyak berharap kepada Obama pastilah sekarang kecewa berat. Ternyata Obama mendukung "pembantaian" Obama melindungi "teroris" yang sebenarnya dan yang terpenting adalah Obama adalah seorang kafir yang tetap berfihak pada orang kafir.
Jangan tertipu dengan nama Husein-nya, karena sekarang adalah jamannya kamuflase dan konspirasi. Adalah pidato hari ke-2 Obama setelah pelantikannya, dengan tegas dia menyatakan bahwa Amerika Serikat di bawah pemerintahannya akan melindungi sepenuhnya Israel dan mengecam roket-roket yang diluncurkan oleh Hamas ke wilayah Israel, dan "hanya" mengucapkan belasungkawa atas ribuan rakyat Palestina yang menjadi korban kebiadaban agresi Israel selama 23 hari.
Seharusnya kita sebagai muslim menyadari bahwa tidak akan ada harapan untuk muslim dunia yang disandarkan di pundak orang kafir, apalagi kepada para penyembah talmud. Sedangkan para pemimpin Arab yang katanya "muslim" saja tidak sedikitpun tergerak hatinya untuk membantu saudara-saudara muslimin di Palestina dan keluar dari kenyamanan istana-istana mereka.
Lebih parah lagi pemerintahan Mesir, walaupun sudah diberikan pelajaran oleh Allah lewat jasad Fir'aun dari tengah laut yang dipertegas dengan Al-Qur'an, kini mereka seolah menjelma menjadi para Fir'aun modern yang kembali menebar fitnah dan kekejaman. Bukannya membuka blokade di Rafah, Pemerintahan Mesir malah menambah pasukan penjagaan dan mencegah bantuan masuk ke Jalur Gaza, padahal harapan satu-satunya jalur bantuan adalah dari pintu perbatasan di Rafah. Berlagak jadi pahlawan, Pemerintahan Mesir mengajukan proposal perdamaian untuk Israel dan Hamas, tetapi syaratnya cukup berat bagi Hamas. Bahkan pemerintah Mesir "menjilati kaki" para petinggi Israel dengan menutup terowongan-terowongan bawah tanah yang menjadi satu-satunya jalan bagi muslimin Palestina untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan pokoknya.
Kekuatan militer yang besar dan canggih serta dukungan yang kuat dari negara-negara besar ternyata membuat Israel memiliki pesona yang menarik sekaligus menakutkan untuk negara-negara di dunia tak terkecuali negara Arab yang notabene ingin dimusnahkan oleh Israel (betapa bodohnya para pemimpin negara-negara Arab itu). Akan tetapi, kekuatan itu ternyata bukan cerminan nyali yang teruji. Menghadapi beberapa pucuk senapan dan beberapa rudal ringan Hamas saja mereka harus meminta bantuan negara-negara sekutunya. Dan lebih parah lagi mereka berteriak seperti anak kecil yang melemparkan alasan-alasan akibat kalah perang dengan Hamas. Israel merengek pada negara-negara sekutunya untuk membantu blokade jalur persenjataan Hamas, sepertinya mereka ingin menang WO (walk out). Kita tahu jawabannya, mereka hanya berani melawan musuh yang tak bersenjata.
Whaaa... memalukan... saya termasuk orang yang penakut, tapi saya masih "berani" berkelahi dengan lawan yang seimbang. "Israel tidak berani", mereka ingin melucuti Hamas terlebih dahulu "without any cost".
Beberapa hari yang lalu saya menyaksikan acara debat di salah satu tv swasta yang mempertemukan departemen luar negeri JIL (Jaringan Islam --atau Iblis kali ya-- Liberal) dengan pengamat timur tengah. Ini adalah episode debat yang paling sengit menurut saya, karena si JIL ini dengan tegas mendukung agresi Israel dan meminta masyarakat untuk optimis terhadap kiprah Obama di Timur Tengah. Dalam hati saya "nggerundel" (menggerutu) "Yah... namanya juga kafir" (JIL sudah di fatwa kafir dan bukan Islam oleh MUI).
Dari sedikit wacana ini, kita harus hati-hati dalam memandang, karena lobi-lobi Yahudi (Zionis Israel) begitu kuat mencengkeram dunia (kalo gak percaya baca buku Yahudi Menggenggam Dunia), apa yang kita lihat di Palestina adalah "mata bisulnya", tapi akarnya ada di sekeliling kita. Kebiasaan santai dalam keseharian kita akan berangsur-angsur menggeser paradigma dan pola pikir kita tentang kebenaran dan kebathilan, karena lobi-lobi Yahudi berusaha merusak umat Islam lewat pola pikir-pola pikir yang menguntungkan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar