Jumat, 05 Februari 2010

Ujian Hidup

dari notes facebook seorang teman

Bagaimana memaknai ujian hidup, menjadi sangat berarti bagi kita untuk meraih dan menikmati hikmahnya. Seorang rekan sesama trainer (instruktur) yang selalu aktif dengan omset besar pada akhir tahun lalu harus opname di rumah sakit selama beberapa minggu karena serangan stroke ringan, selain itu beliau pun harus menjalani fisioterapi pasca opname. Rekan ini sangat bersyukur dengan kondisi sakitnya ini, karena menginap di rumah sakit rupanya menjadi waktu yang indah untuk menikmati arti hidup dan tujuan hidup.

“Ternyata, harta dan omset bukan segala-galanya. Bukankah ketika mati lampu adalah kesempatan bagi kita untuk menikmati indahnya terang?” demikian tuturnya.


Apa masalah kita saat ini? Keluarga yang tidak harmonis? Anak yang susah diatur? Uang yang selalu tidak cukup di tengah-tengah kenaikan biaya hidup yang semakin tinggi? Atau karier yang tidak berjalan mulus.


Tampaknya, kita perlu merenungkan kembali bahwa matahari akan selalu tetap bersinar. Seandainya saat ini mendung, bukan berarti matahari berhenti bersinar. Mungkin ini kesempatan untuk menikmati keteduhan, barang sejenak melakukan refleksi hidup, atau sang Pencipta hendak “berbicara” banyak kepada kita karena ketika kita sibuk ada kalanya suara-Nya nyaris tak terdengar. Cepat atau lambat mendung akan berlalu dan matahari akan menunjukkan wajahnya kembali. Kalaupun mendung menjadi hujan, habis hujan pasti tampak pelangi yang indah.


Dalam The Bamboo Oracle, dikisahkan bagaimana pohon bambu (bamboo) yang hidup enak dalam rumpunannya terpaksa harus ditebang dan menderita rasa sakit yang amat sangat ketika dipotong-potong, Namun, sang bamboo akhirnya mengerti setelah tahu bahwa dirinya dipergunakan untuk saluran air bagi masyarakat, obor, kentongan, dan lemang. Rasa sakitnya ternyata bermakna untuk kebahagiaan orang lain. Mungkin juga ujian hidup yang tengah kita alami saat ini sedang dipersiapkan untuk memberi jalan amal bagi kebahagiaan orang lain.


Inilah sebabnya seorang sufi pernah mengajarkan bahwa ketika ujian hidup dating, jangan berdoa kepada sang Pencipta supaya ujian itu berlalu, melainkan berdoalah, “Wahai, Yang Maha Pencipta. Berilah kekuatan kepadaku untuk melalui dan menghadapi ujian hidup ini. ”

1 komentar:

cici silent mengatakan...

Subhanallah.... terima kasih pencerhannya. Ujian dan masalah dalam hdup memang senantiasa memberikan pelajaran pada kita.