Rabu, 13 Juli 2011

Tips Buat Ayah Agar Tetap Dekat Dengan Anak

Surabaya (Mediabidan.com) 

Hasil riset dan para psikologi banyak yang menyatakan bahwa peran ayah sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Ikatan emosional antara ayah dan anak, ditentukan salah satunya oleh interaksi antara ayah dan anak itu sendiri.

Interaksi yang baik antara anak dan ayah ini, dikatakan sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak yang membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil.
Bagaimana seorang ayah yang sibuk bekerja di luar tetap bisa mempererat dan menjalin ikatan emosional ini?

Di bawah ini adalah tips-tips bagi Seorang Ayah :

1. Persiapkan diri Anda sedini mungkin sejak istri Anda hamil
Mengikuti persiapan persalinan berupa senam, membaca buku bersama mengenai kehamilan, cara merawat bayi atau berbelanja bersama untuk menyambut kelahiran sang bayi. Bila memungkinkan temanilah istri Anda dalam persalinan. Melihat langsung perjuangan istri Anda, dan detik-detik terdengarnya tangisan bayi yang lahir ke dunia ini, akan menambahkan rasa sayang dan kasih Anda baik kepada istri maupun anak Anda.

2. Ikut aktif merawat bayi
Sedari awal menjelang kelahiran, cobalah ikut aktif merawat bayi Anda. Salah seorang peneliti menemukan bahwa para ayah yang mulai mengganti popok, memandikan, dan mengasuh bayi mereka sejak dini, akan besar kemungkinan melakukan kegiatan semacam itu pada bulan-bulan selanjutnya. Bagi keluarga yang mendapatkan pertolongan dari nenek atau saudara lainnya, usahakan lah jangan sampai menganggu porsi sang ayah dalam ikut aktif merawat bayi. Give him the space.

3. Bermain bersama
Ketika bayi Anda makin beranjak usia, lewatkan waktu bersama untuk bermain, membaca buku atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi bayi Anda yang mulai merangkak, mulai belajar berbicara atau berjalan. Ciptakanlah permainan-permainan yang menggairahkan, yang digemari seperti kuda-kudaan, pesawat terbang atau sembunyi sembunyian.

4. Terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda
Ketika anak Anda mulai beranjak usia sekolah, dia akan memulai kehidupan sosial yang baru. Usahakan terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda, dengan mengenali misalnya nama teman-temannya, dengan siapa dia bergaul, aktivitas yang dia lakukan bersama temannya atau nama guru TK/ SD nya.

5. Jadilah pendengar yang baik
Kesibukan kerja terkadang membuat Anda mengabaikan cerita-cerita anak Anda. Berikan keseimbangan antar kerja dan keluarga, atau usahakan jangan membawa pekerjaan ke rumah. Luangkan waktu 5 menit saja untuk mendengarkan celotehannya dan mengerti betul isi cerita itu.

6. Komunikasi yang baik bila Anda dinas luar atau tinggal terpisah berjauhan dengan anak Anda, usahakan lah tetap menjalin komunikasi dengan baik, melalui telepon atau chatting internet. Tunjukkan perhatian Anda, rasa sayang Anda melalui telepon, sms atau melalui surat.

7. Percayai anak Anda dan berikan kebebasan
Jadilah seorang ayah yang memberikan kebebasan dan dapat mempercayai anak Anda. Kepercayaan Anda akan menjadikan dia tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Janganlah mendikte dia untuk melakukan A. Tapi cobalah memberikan dia pilihan, misalnya Arif mau A atau mau B? Dan tetaplah membuka kemungkinan pilihan lain selama pilihan itu tidak bertentangan dengan hal prinsip.
 
8. Penuhilah sesuai kebutuhannya
Bertambah dewasa seorang anak, akan semakin bertambah kebutuhannya, semakin beragam dan variatif. Jangan Anda paksakan dan menganggap dia masih kecil sehingga memperlakukan sebagai seorang bayi.

Ayah Yang Jujur

Oleh: Muhammad Yusuf Efendi
Sumber: Islamedia

Ketika seorang ayah ingin membangun kehidupan keluarga yang kuat, maka dibutuhkan saling percaya antara anggota keluarga. Ayah memberikan peranan penting untuk memulai dengan bersikap jujur. Anak-anak akan selalu belajar dari kehidupan bahwa kebaikan adalah terbentuk dari teladan yang baik. Dengan memberikan sikap yang jujur akan membantu anak untuk menerima kebenaran walaupun itu adalah pahit.
Rasulullah SAW memberikan nasehat bagaimana menyikapi kebenaran dalam sebuah hadistnya, "Katakanlah yang benar walaupun ia adalah pahit". 

Hadist ini membentuk seorang Muslim untuk selalu bersikap jujur dalam setiap perkataannya, berani menegakkan kebenaran dan berani mengungkap segala bentuk kebohongan yang ada. Ia yakin bahwa apa yang dilakukannya akan mendapat balasan yang setimpal dan adil. Ia tidak takut dengan celaan dan pujian yang membuat merubah kejujuran. Kejujuran yang menjadi prinsip hidupnya. Kejujuran dalam perkataan, perbuatan dan kemampuan. Jujur dengan kemampuan diri sendiri akan memaksimalkan diri sendiri. Ia tidak akan memaksakan dirinya untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan dan keterbatasannya. Karena itu kejujuran memerlukan pemahaman diri. Siapakan dirinya sebenarnya, seperti apa kemampuan yang dimilikinya.

Lawan dari kejujuran adalah kebohongan. Rasulullah SAW mengajarkan ummatnya untuk berhati-hati terhadap kebohongan, “Sesunggguhnya kebohongan adalah satu diantara beberapa pintu kemunafikan”. Seseorang yang melakukan kebohongan maka sebenarnya ia sedang berada dalam proses membuka pintu kemunafikan. Selanjutnya Rasulullah SAW berkata bahwa, ada tiga tanda-tanda orang yang disebut munafik :
1. jika berkata, ia berdusta,
2. jika berjanji, ia ingkar dan
3. jika diberi amanah dan kepercayaan, ia berkhianat.
Ketika seseorang berbohong dengan mudah dan dilakukannya tanpa beban, maka berkata benar merupakan sesuatu yang sangat berat baginya. Sehingga akhirnya hidupnya penuh dengan kebohongan.

Seorang ayah yang jujur adalah sahabat yang baik bagi anak-anak yang tumbuh dewasa. Ketika ayah salah di depan anak-anaknya, akan mengakui kesalahannya. Ia tidak takut kesalahan yang diperlihatkannya akan merusak martabat dirinya sebagai ayah. Akan tetapi koreksi dan kritik dari anak-anaknya adalah salah satu bentuk komunikasi dan perhatian yang positif dari mereka.

Salah satu yang akan menghiasi syurga adalah sikap jujur. Ketidak jujuran sering ditampilkan oleh orang-orang di sekitar anak. Dari penampilan seorang aktor film sampai penambilan perilaku seorang politikus. Mereka memberikan informasi yang mendorong anak untuk berbuat tidak jujur. Sebagian besar dari kita belum benar melakukan tentang bagaimana untuk meminta maaf dengan sejujurnya. Banyak yang masih percaya bahwa mengatakan "Saya minta maaf" adalah cukup untuk memperbaiki semua kesalahan. Banyak orang bersalah yang melakukan kesalahan, mengucapkan kata-kata untuk mengembalikan status mereka sendiri, mengurangi hukuman atau menjaga loyalitas orang lain. Sedangkan arti dari maaf itu sendiri tidak dia fahami.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda bahwa kejujuran adalah sifat penghuni syurga, sedangkan dusta adalah sifat penghuni neraka.

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا
"Sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta."(HR. Muslim)

Allah SWT mengabadikan kemuliaan orang-orang yang benar dan jujur dalam beberapa firman-Nya.


وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِن قَوْمٍ خِيَانَةً فَانبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَىٰ سَوَاءٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ
Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. (QS. Al-Anfaal[8]:58)

۞ قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ [٣:١٥]الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ [٣:١٦]الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS. Ali-Imran[3]:15-17)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” QS. Al-Maidah[5]:119)

Untuk beristiqomah dengan kejujuran adalah sesuatu yang tidak mudah. Adanya kepentingan sendiri dan dorongan serta tekanan dari luar menyebabkan runtuhnya bangunan kejujuran yang menjadi prinsipnya. Anak-anak akan mempunyai hati yang jujur dengan dimulai dari lingkungan keluarganya yang penuh dengan bunga-bunga kejujuran. Suami jujur dengan istri , istri jujur dengan suaminya, orang tua jujur dengan anaknya, anak jujur dengan orang tuanya. Ketika kejujuran menghiasi kehidupannya, maka kebahagiaan akan dapat diraihnya. Akan tetapi ketika kebohongan menghiasi kehidupannya, tekanan hati nurani yang hanif membuat hidupnya tidak akan bahagia.

Apabila anak terbiasa dengan kejujuran, maka ini akan terbawa ke mana pun dia pergi dan dengan siapa pun dia bergaul. Kemudian ayah menguatkan nilai-nilai kejujuran tersebut dengan pendidikan agama. Pemahaman agama yang baik dan kuat akan mencegah si anak untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama dan masyarakatnya.

Amerika saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi yang besar. Depresi besar-besaran banyak meninggalkan luka parah bagi warga Amerika. Gelombang resesi ekonomi ikut melanda negara lainnya.
Sekitar 15 juta orang Amerika sekarang tidak mempunyai pekerjaan. Ribuan orang kehilangan rumah karena tidak mampu membayar cicilannya.

Kalau pun mereka mempunyai pekerjaan, perekonomian keluarganya dalam himpitan beban hutang yang semakin menumpuk. Mereka terhimpit oleh hutang credit card, hutang loan sekolah, hutang pembayaran cicilan rumah, hutang cicilan mobil dan segala macam hutang-hutang lainnya. Pekerjaan tidak ada, uang tidak ada, dan bahkan jutaan orang Amerika mengalami kelaparan. Mereka terjebak oleh sistem kapitalis yang mereka ciptakan sendiri.

Di Amerika, sekarang sedang  muncul gelombang gerakan baru dengan nama New America Dream yang dipelopori oleh Suze Orman. Seorang wanita kharismatik yang perbengaruh di dunia. Ia salah satu penulis buku best seller  di Amerika. Ia banyak menulis buku tentang bagaimana mengontrol keuangan dengan baik, membimbing orang untuk dapat memanfaatkan keuangannya dengan efisien. Dan "The Money Class" adalah buku terbaru yang ia tulis. Buku yang ke-10 ini memberikan bimbingan kepada orang untuk lebih mengambil kejujuran sebagai parameter penting dalam mengambil keputusan. Dalam buku ini,  ia juga menekankan agar orang Amerika kembali ke keluarganya. Nikmati segala kehidupan dengan memulainya dari keluarga yang ia miliki. Lakukan semua keputusan dengan melibatkan semua anggota keluarganya. Dan mengajak untuk meninggalkan Old America Dream yang salah.

Wanita yang berumur sekitar 60 tahun ini mengisi program siaran di TV Amerika dengan nama Money Class. Program ini termasuk salah satu program favorit pemirsa.

Ulasan-ulasan sederhana darinya tentang kejujuran diri, banyak membuka tabir sifat kemunafikan konsumen.
Para pemirsa dibuat terkesima dengan apa yang disampaikannya. Padahal isinya adalah hal sederhana yang dulu mungkin pernah mereka lakukan. Akan tetapi karena mereka sudah berada jauh dari nilai-nilai itu, seolah-olah konsep Orman adalah konsep yang mengajak untuk berfikir yang baru.
Prinsip dari gerakan New Amerika Dream yang ia serukan adalah segala keputusan dikembalikan kepada satu kata yang dibentuk oleh lima huruf, yaitu T-r-u-t-h.

Kalau ingin sukses, manusia harus jujur dan memegang kejujuran itu dengan sekuat-kuatnya. Termasuk jujur dengan kemampuan diri sendiri. Kejujuran mempunyai prinsip yang sederhana. Lihat kondisi diri, setiap keputusan dan langkah yang diambil sesuaikan dengan kemampuan diri. Old America Dream adalah mengajak orang untuk berpacu mempunyai rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, dan uang yang lebih banyak. Semuanya dipusatkan oleh satu kata “more”. Ada ungkapan mereka, "more, and more and more again ...." Tidak akan merasa puas selamanya.

Semua orang tergila-gila dengan kata itu. Sehingga terkadang tidak melihat kemampuan diri, menjadi orang yang tidak jujur dengan apa yang ada di dalam dirinya. Sifat konsumtif dipaksakan hanya agar kelihatan keren, tanpa memandang bahwa dirinya sebenarnya tidak mampu membelinya.

Krisis ekonomi Amerika yang dimulai tahun 2008 berawal dari krisis subprime mortgage. Banyak kredit rumah yang gagal bayar dikarenakan permainan yang tidak jujur dari pihak peminjam dan pemberi pinjaman. Selanjutnya, bagai bola salju liar krisis subprime mortgage itu meruntuhkan sendi-sendi perekonomian Amerika.

Kalau kemampuannya hanya bisa membeli kacang goreng, maka tidak perlu harus berhutang untuk membeli roti keju.

Kalau kemampuannya hanya bisa naik mobil kelas angkot, maka tidak perlu memaksa untuk memperoleh Kang Pajero dan Bang Mercy. Biarkan teman-temannya berpesta dengan harta yang bergelimang banyak, karena memang mereka mungkin mampu melakukannya.
Menikmati ala kadarnya adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan dalam dahsyatnya buah kejujuran.

Orang yang tidak jujur dengan kemampuan diri akan lebih mudah memaksakan diri. Dan akhirnya suatu saat ia terjatuh ke dalam kondisi di luar batas kemampuan yang dimilikinya. Ia terjebak dalam kondisi yang tidak mungkin kembali ke kehidupan yang realitas.

Dalam kondisi semacam ini hanya tangisan dan penyesalan yang akan terjadi. Berbicara tentang kejujuran, sebenarnya Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti sekitar 15 abad yang lalu. "Katakanlah yang benar walaupun ia adalah pahit". Hadist ini sangat singkat, padat isinya dan sederhana kata-katanya.

Kejujuran adalah berat bagi orang yang tidak ingin sakit. Akan tetapi sangat membahagiakan bagi orang yang siap sakit dan mampu menahan sakit. Hidup di dunia yang penuh tipu muslihat sekarang ini, menjadikan kejujuran adalah barang yang langka.

Akibat kejujuran terkadang harus menelan kepahitan. Bukan sanjungan yang ia dapatkan, sebaliknya hinaan dan cercaan. Masih ingat dalam ingatan kita beberapa tahun yang lalu, seorang ibu guru yang jujur di dalam ujian UN, harus menelan pil pahit dengan nasibnya diujung proses PHK.

Baru-baru ini ada kisah menarik yang terjadi di Indonesia. Seorang wanita yang katanya berparas cantik dengan posisi menejer Citibank di Indonesia menggasak uang milik nasabahnya. Tidak tanggung-tanggung yang diambilnya, 17 Milyar rupiah.

Sekali gasak dikabarkan bisa mendapatkan 2 Milyar rupiah. Untuk apa uang sebanyak ini? Seandainya hanya memiliki 100 juta rupiah pun, bukankah sudah cukup untuk hidup dengan makanan yang mewah dan lauk yang super lengkap?

Belum habis peristiwa Gayus dikupas, terdengar kabar seseorang yang menduduki jabatan sebagai wakil Kepala Cabang Bank BNI Margonda, Simprug, Jakarta Selatan membobol uang nasabahnya. Dunia terasa semakin tidak sempurna dengan tabiat penghuni semacam ini.

Apakah yang menjadi pemantiknya? Sehingga mereka bisa bersifat mirip binatang ini? Memangsa milik dan hak orang lain?

Salah satu penyebabnya adalah mungkin mereka tidak jujur dengan kemampuan dirinya sendiri.
Seperti kata Suze Orman,  mereka adalah contoh manusia-manusia yang tidak jujur. Hati nuraninya lemah. Mudah diombang-ambingkan oleh keadaan sekelilingnya.

Kalau yang lainnya punya rumah lebih besar, maka ia merasa harus punya. Kalau yang lainnya punya mobil lebih mewah, maka ia juga bisa. Dan kalau yang lainnya bisa jalan-jalan ke luar negeri, maka ia pun harus bisa.

Seorang ayah sudah seharusnya mempunyai kejujuran. Jujur terhadap diri sendiri dan keluarganya. Jujur terhadap kemampuan diri membawa keluarganya dalam kondisi kenikmatan sejati.

Ayah Pelukis Masa Depan Anak

Oleh: Muhammad Yusuf Effendi
Sumber: Islamedia
Ayah adalah pelukis kehidupan anaknya, dan akan menjadi bagian penoreh sejarah kehidupannya. Bahkan keberhasilan anak yang menoreh sejarah yang hebat, akan melibatkan peran ayah sebagai guru bagi anaknya. Setiap gores pena kehidupan seorang ayah akan menampilkan bentuk kehidupan yang akan dimiliki oleh anaknya kelak.

Masa muda bagi anak adalah masa yang menyenangkan, masa mereka melihat hal yang baru, dan mencobanya. Masa mereka mulai untuk mandiri memapaki jalan hidupnya sendiri. Masa seorang anak mulai melakukan sesuatu yang mirip dengan apa yang dapat dilakukan oleh ayahnya. George Bernard Shaw mengatakan bahwa “Masa muda adalah masa terindah; sayang sekali orang muda suka menyia-nyiakannya.” Ayah adalah pengantar anak-anaknya untuk menghadapi masa muda dengan hal-hal yang dapat mendatangkan manfaat. Prinsip berbagi manfaat yang diajarkan Al-Quran kepada kita adalah, kebaikan yang dilakukan kepada orang lain, pada akhirnya akan kembali kepada pelakunya sendiri. Kitalah yang akan lebih banyak menerima manfaat daripada orang yang menerima pertolongan kita. 

Allah SWT berfirman di surat Al-Isra’ ayat ke-7.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,”(QS. Al-Isra’[17]:7)

Karya monumental terbesar dari seorang ayah dalam hidupnya adalah ketika ia mampu membentuk anak-anak yang kuat dan soleh yang bermanfaat bagi ummat ini. Mereka menjadi muslim yang kuat dan kokoh, menjadi duta masyarakatnya dengan ilmu yang dimilikinya. Dari sahabat Abu Hurairah RA, Bersabda Rasulullah SAW, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”(HR. Muslim)

Allah SWT berfirman di surat An-Nisa yang ditujukan kepada orang tua,

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”(QS. An-Nisa[4]:9)

Dalam tafsirnya Ibnu Katsir mengatakan Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu ‘Abbas RA, ”Ayat ini berkenaan dengan seorang laki-laki yang meninggal, kemudian seseorang mendengar ia memberikan wasiat yang membahayakan ahli warisnya, maka Allah SWT memerintahkan orang yang mendengarkannya untuk bertakwa kepada Allah serta membimbing dan mengarahkannya kepada kebenaran.”

Keberhasilan masa depan anak bukan karena umur atau kemampuan terbatas yang dimilikinya. Ayahnya harus mampu mengayunkan kuas di atas kain kanvas. Kecantikan lukisan dibentuk dari beberapa ayunan kuas yang banyak, mereka seirama dan saling mengisi. Perpaduan warna yang indah disertai gradasi warna yang anggun membentuk pelangi di langit. Warna biru dan putih membentuk warna air di laut lepas. Warna hijau membentuk suasana pepohonan yang berjajar terlihat anggun. Semua goresan kuas sang ayah membentuk semua warna kehidupan si anak. Menari-nari mengikuti irama kehidupan.

Masih ingat cerita kesuksesan penyanyi Susan Boyle? Seorang ibu warga negara inggris yang sudah berumur 47 tahun. Ia ingin merubah nasib hidupnya dengan mengikuti kontes Britains Got Talent tahun 2009. Hari itu adalah tepat hari sabtu tanggal 11 April. Ibu yang bakatnya diketahui oleh jagad raya setelah berumur 47 tahun ini, akhirnya di babak final memang kalah dengan kelompok anak muda yang menampilkan tarian mirip breakdance. Akan tetapi semangat perubahan, tidak mengenal lelah, dan indahnya alunan suara yang keluar dari mulutnya, membuat para hadirin terpana. Membuat inspirasi para ibu-ibu usia senja di belahan dunia. Bahkan ada seorang juri yang berdiri dan membuka mulutnya seakan-akan ingin mengucapkan Wow! Fantastic! Tahukah anda, respon pertama kali dari orang-orang yang berada digedung Britains Got Talent ketika ia tampil di podium dan ditanya oleh dewan juri, berapa umur anda?  Jawabannya yang jujur 47 tahun, membuat para hadirin yang melihat penampilan seorang ibu normal seperti ibu rumah tangga kebanyakan sedikit meragukan kemampuan talennya. Mana mungkin ibu ini sanggup bersaing dengan rifal-rifal lainnya, batin para hadirin.

Semua orang tahu, bahwa Britains Got Talent adalah kancah anak-anak muda berbakat yang ingin menduniakan bakatnya. Melejitkan kemampuannya untuk menjadi artis dunia. Mereka harus melalui beberapa babak yang sulit untuk bisa tampil di depan dewan juri. Tidak jarang mereka harus berlatih keras berbulan-bulan untuk tampil sebagai peserta yang muncul di layar tv. Terlihat dari kaca tv pada saat itu dari kursi hadirin, beberapa anak perempuan muda yang menampilkan mimik wajah meragukan dan bahkan terlihat mencemohkannya ketika mendengar jawaban Susan bahwa ia berumur 47 tahun! Mereka saling berpandangan seakan-akan tidak percaya seorang ibu berumur 47 tahun berani tampil dalam acara yang sangat sulit untuk menang ini. Tahukah anda Susan berhasil melejitkan bakatnya pada usia 47 tahun? Dan sekarang ia menjadi jutawan dan orang terkenal dalam usia senjanya. Menjadi orang yang ditulis di media-media internasional sebagai ibu yang berhasil dalam karir senjanya.

Tahukah anda apa yang diucapkan oleh Susan ketika ia berhasil dalam kontes talennya?
"I don't believe it! I don't believe it! "

Semua orang termasuk seorang ayah kepada anaknya, terkadang tidak mengira bahwa dengan bakat yang dianggap kecil, dapat merubah semua jalan hidupnya.  Akan tetapi ketika lukisan sang ayah berhasil diselesaikannya dengan baik, maka seorang ayah dan anak akan menemukan bakat anak yang dimilikinya. Bukan saja bakat! bahkan kesuksesan hidup anaknya. InsyaAllah.
Mengantarkan anak menemukan kesuksesan dirinya adalah tugas mulia seorang ayah. Memunculkan kesuksesan pada diri anak adalah suatu proses yang terkadang tidak pendek. Tidak mustahil akan ditemukannya pada saat anak sudah berumur dan ayah menjelang umur kematian. Proses penemuan ini memerlukan ketekunan dan kekuatan kesabaran dari orang tuanya, khususnya adalah ayahnya. Karena itu dalam melukis masa depan anak, bagi seorang ayah ada tiga bekalan yang tidak boleh ditinggalkannya, yaitu sabar, sabar dan sabar. Kesabaran itu terkadang pahit, akan tetapi manis buahnya. Kesabaran  seprti yang dimiliki oleh Nabiullah Ya’kub AS ketika menghadapi kejahatan kakaknya Yusuf AS dan hilangnya anak tercinta, Yusuf AS. Kesabaran Ya’kub AS ini diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 18.

وَجَاءُوا عَلَىٰ قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنفُسُكُمْ أَمْرًا ۖ فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan’”. (QS. Yusuf[12]:18)

Pengetahuan akan kebenaran dari seorang nabi tidak menjadikan Ya’kub AS menghardik anak-anaknya. Ya’kub AS tahu bahwa walaupun ia mengatakan bahwa anak-anaknya semua adalah pembohong dan sesungguhnya telah membuang Yusuf AS, tetap saja anak-anaknya tidak akan mengakuinya. Pengetahuan kenabian yang tidak diketahui oleh anak-anaknya, tidak menyebabkan Ya’kub AS membela pendapatnya, “Pokoknya kamu salah, dan aku tahu aku yang paling benar.” Akan tetapi Nabiullah Ya’kub AS justru menguatkan kesabaran dengan mengucapkan, “maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku).” Subhanallah. Seorang tipe ayah yang tetap dengan kebenaran dan kesabaran walaupun sulit menunjukkannya langsung kepada anak-anaknya. Akan tetapi semua ini akan dijawab oleh Allah SWT yang mengetahui dan mengatur segala sesuatu yang terjadi di jagad raya ini.