Arif Bama
Sebagai manusia yang "hidup" dan "diberi hidup" oleh Yang Maha Hidup, sudah tentu kita harus "cukup cerdas" untuk menjalani "sebuah kehidupan".
Sebagaimana telah disebutkan dalam kisah penciptaan Nabi Adam as, bahwa malaikatpun mengakui kelebihan manusia, dan kelebihan manusia itu adalah memiliki kemampuan berfikir yang ter"KONSEP". Dengan demikian manusia bisa berkembang dengan modal daya berfikirnya tersebut. Demikian Allah menciptakan kelebihan relatif pada manusia atas makhluk lain. Dan ternyata "Konsep" itu pulalah yang seharusnya kita jadikan "dasar berfikir" untuk menjalankan tugas kita sebagai khalifah di muka bumi, dan juga sebagai hamba Allah yang taat.
Tentang "konsep".
Konsep merupakan suatu "bentuk", "map", "peraturan", "tujuan", "visi", "misi", "keinginan", "cita-cita" dan banyak hal lain yang kita "SATUKAN" untuk menjadi sesuatu yang "BERTUJUAN, TERSTRUKTUR, RAPI, DAN BERDASARKAN PADA..." Dengan demikian jelas manusia diciptakan untuk "Bertujuan, berstruktur, teratur, dan memiliki pedoman yang haq".
Penting sekali untuk mengkonsep kehidupan dan aktivitas hidup untuk pribadi kita, sehingga hidup kita lebih tepat sasaran. Konsep merupakan sebuah frame untuk suatu bentuk jalan hidup. Bentuk konsep secara umum adalah sebagai berikut:
LURUSKAN NIAT
Setiap aktivitas kita selalu diawali dengan niat, dan mulai dari niat inilah Allah 'Azza wajalla menilai satu kesatuan aktivitas manusia. Sebaik apapun aktivitas seseorang tanpa disertai dengan niat yang benar akan menyebabkan amalan yang dilakukannya sia-sia.
Setiap aktivitas kita hendaknya diniatkan untuk beribadah kepada Allah, karena memang itulah tujuan manusia diciptakan. Tanpa dasar niat beribadah kepada Allah maka aktivitas tersebut hanya akan menghasilkan efek duniawi dan akan sia-sia di akhirat nantinya, lebih ekstrim lagi jika niatan itu bisa mengarahkan kita ke dalam jurang kemusyrikan.
Dari semua aktivitas kita tersebut akan membentuk suatu "pola hidup" atau "kehidupan". Sehingga niat yang benar pada setiap aktivitas akan mengawali terbentuknya suatu pola hidup yang benar secara syar'i. Manusia yang tidak pernah meluruskan niat bersiaplah untuk membuang waktu, tenaga dan harta tiada arti. Niat ikhlas kita benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna. Sehingga setiap manusia yang menginginkan hidupnya tidak sia-sia harus terlebih dahulu meluruskan niat.
Niat yang benar berkaitan erat dengan ketauhidan, dan berarti sangat erat pula dengan syahadat yang menjadi rukun islam pertama. Sehingga semakin mengerti manusia tersebut tentang ketauhidan semakin mantap pula niat yang disuarakan hatinya.
Kesimpulannya, manusia harus memiliki niat yang lurus untuk "hidup"nya demikian juga untuk setiap aktivitas yang dilakukan selama hidupnya.
PETAKAN HIDUP
Hidup dan Kehidupan selalu saja berharga, dan terlalu berharga untuk disia-siakan. Kehidupan merupakan Maha Karya Allah 'Azza Wajalla, dan cerita penciptaan kehidupan ini juga selalu menjadi cerita-cerita yang sangat besar, sehingga sangat tidak wajar jika seorang manusia meremehkan keberadaan kehidupan ini. Untuk menjalani dan menyikapinya harus dengan keseriusan pula.
Menyikapi kehidupan dengan ogah-ogahan dan membiarkannya seperti air mengalir di segala hal bukanlah sikap yang bijaksana, karena berarti pula kita mengacuhkan hidup kita dan membiarkannya terbawa arus yang belum tentu baik yang kadang menyesatkan.
Sikap yang bijaksana terhadap masa depan hidup adalah dengan merencanakan dan memanaje-nya dengan baik. Memang nantinya keberhasilan sebuah rencana adalah hak Allah 'Azza Wajalla, namun kita wajib untuk berikhtiar. Layaknya sebuah perusahaan, kehidupan juga mengenal prinsip-prinsip management. Rumusan umum dalam management sebuah perusahaan adalah Planning, Organizing, Actuating, Evaluating (Controling), dan Planning selalu terletak di awal. Demikian pula dengan hidup seorang kita diantaranya harus memiliki planning yang matang dengan dasar niat yang lurus.
Sebuah Planning (perencanaan) yang baik akan menghasilkan beberapa produk perencanaan termasuk salah satunya adalah sebuah peta aktivitas yang mencakup tujuan dsb yang menggambarkan secara holistik terkait rencana yang disusun tersebut. Dengan membuat peta aktivitas yang sistematis termasuk menentukan visi, misi dan tujuan pencapaian secara spesifik akan membuat aktivitas kita terarah dengan baik yang terbungkus dengan niatan ikhlas lillahi ta'ala
BULATKAN TEKAD
Dengan membuat peta perencanaan bentuk aktivitas dan tujuan pencapaiannya maka seorang manusia siap untuk berikhtiar. Akan tetapi, kita sadar bahwa manusia hidup tidaklah lepas dari proses belajar, sedangkan pelajaran itu sendiri kita dapati dari banyak hal termasuk juga dari cobaan dan ujian. Bahkan tingkat keimanan yang semakin meningkat akan diimbangi dengan cobaan dan ujian yang semakin meningkat pula.
Kadang cobaan dan ujian ini yang sering membuat kita menjadi ragu, takut dan sedih dalam menghadapi kehidupan, apalagi jika peta aktivitas dan tujuan yang kita tentukan cukup rumit dan tampak sulit dicapai. Sehingga untuk memulainya diperlukan tekad yang kuat dan bulat.
Tekad yang kita perlukan mencakup 2 hal penting, yaitu:
1. Tekad untuk memulai. Setelah menentukan peta aktivitas tentu kita merasa sangat berat dengan gambaran banyaknya aktivitas dan tujuan yang ingin kita capai, belum lagi dalam pelaksanaannya pasti banyak batu dan kerikil tajam yang menjadi penghalang. Untuk itu kita perlu memantapkan tekad untuk memulai tanpa harus menyerah terlebih dahulu sebelum berjuang.
2. Tekad untuk istiqomah (konsisten). Perjuangan yang panjang akan cukup melelahkan bagi siapapun yang menjalaninya, sehingga kita perlu semangat dan tekad istiqomah agar tujuan-tujuan yang hendak dicapai tidak terbengkalai ditengah jalan, karena jika terjadi maka kerugian besar buat kita, baik itu kerugian dalam waktu, tenaga maupun harta yang telah kita belanjakan untuk aktivitas tersebut.
BERAKTIVITASLAH
Konsep hanya akan menjadi konsep jika tidak diaplikasikan dalam kehidupan. Dengan menentukan langkah-langkah itu, sudah saatnya kita mengaplikasikan konsep ke dalam aktivitas hidup kita. Dengan kerangka yang jelas tersebut diharapkan aktivitas-aktivitas hidup kita menjadi banyak bermanfaat dan nantinya bermuara pada kehidupan yang berkualitas, efektif dan efisien.
Sebuah konsep yang benar akan memberikan kerangka ikhtiar yang sistematis dan "ma'ruf", akan tetapi ketetapan tentang hasil dan pencapaian tetap menjadi hak prerogatif Allah, dan tentunya kita harus yakin bahwa keputusan-keputusan Allah adalah keputusan2 terbaik buat manusia, sehingga kegagalan-kegagalan akan kita temui terkait konsep yang telah kita susun akan tetapi kekecewaan bukanlah respon yang bijaksana dari seorang manusia, dan manusia sebagai makhluk yang cerdas tentunya akan mencari jalan keluar dari setiap masalah yang menjadi penyebab kegagalan konsepnya masing-masing. Dengan demikian diperlukan up dating yang terus-menerus terkait konsep ikhtiar yang telah disusun.
Semoga Bermanfaat
Sebagai manusia yang "hidup" dan "diberi hidup" oleh Yang Maha Hidup, sudah tentu kita harus "cukup cerdas" untuk menjalani "sebuah kehidupan".
Sebagaimana telah disebutkan dalam kisah penciptaan Nabi Adam as, bahwa malaikatpun mengakui kelebihan manusia, dan kelebihan manusia itu adalah memiliki kemampuan berfikir yang ter"KONSEP". Dengan demikian manusia bisa berkembang dengan modal daya berfikirnya tersebut. Demikian Allah menciptakan kelebihan relatif pada manusia atas makhluk lain. Dan ternyata "Konsep" itu pulalah yang seharusnya kita jadikan "dasar berfikir" untuk menjalankan tugas kita sebagai khalifah di muka bumi, dan juga sebagai hamba Allah yang taat.
Tentang "konsep".
Konsep merupakan suatu "bentuk", "map", "peraturan", "tujuan", "visi", "misi", "keinginan", "cita-cita" dan banyak hal lain yang kita "SATUKAN" untuk menjadi sesuatu yang "BERTUJUAN, TERSTRUKTUR, RAPI, DAN BERDASARKAN PADA..." Dengan demikian jelas manusia diciptakan untuk "Bertujuan, berstruktur, teratur, dan memiliki pedoman yang haq".
Penting sekali untuk mengkonsep kehidupan dan aktivitas hidup untuk pribadi kita, sehingga hidup kita lebih tepat sasaran. Konsep merupakan sebuah frame untuk suatu bentuk jalan hidup. Bentuk konsep secara umum adalah sebagai berikut:
LURUSKAN NIAT
Setiap aktivitas kita selalu diawali dengan niat, dan mulai dari niat inilah Allah 'Azza wajalla menilai satu kesatuan aktivitas manusia. Sebaik apapun aktivitas seseorang tanpa disertai dengan niat yang benar akan menyebabkan amalan yang dilakukannya sia-sia.
Setiap aktivitas kita hendaknya diniatkan untuk beribadah kepada Allah, karena memang itulah tujuan manusia diciptakan. Tanpa dasar niat beribadah kepada Allah maka aktivitas tersebut hanya akan menghasilkan efek duniawi dan akan sia-sia di akhirat nantinya, lebih ekstrim lagi jika niatan itu bisa mengarahkan kita ke dalam jurang kemusyrikan.
Dari semua aktivitas kita tersebut akan membentuk suatu "pola hidup" atau "kehidupan". Sehingga niat yang benar pada setiap aktivitas akan mengawali terbentuknya suatu pola hidup yang benar secara syar'i. Manusia yang tidak pernah meluruskan niat bersiaplah untuk membuang waktu, tenaga dan harta tiada arti. Niat ikhlas kita benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna. Sehingga setiap manusia yang menginginkan hidupnya tidak sia-sia harus terlebih dahulu meluruskan niat.
Niat yang benar berkaitan erat dengan ketauhidan, dan berarti sangat erat pula dengan syahadat yang menjadi rukun islam pertama. Sehingga semakin mengerti manusia tersebut tentang ketauhidan semakin mantap pula niat yang disuarakan hatinya.
Kesimpulannya, manusia harus memiliki niat yang lurus untuk "hidup"nya demikian juga untuk setiap aktivitas yang dilakukan selama hidupnya.
PETAKAN HIDUP
Hidup dan Kehidupan selalu saja berharga, dan terlalu berharga untuk disia-siakan. Kehidupan merupakan Maha Karya Allah 'Azza Wajalla, dan cerita penciptaan kehidupan ini juga selalu menjadi cerita-cerita yang sangat besar, sehingga sangat tidak wajar jika seorang manusia meremehkan keberadaan kehidupan ini. Untuk menjalani dan menyikapinya harus dengan keseriusan pula.
Menyikapi kehidupan dengan ogah-ogahan dan membiarkannya seperti air mengalir di segala hal bukanlah sikap yang bijaksana, karena berarti pula kita mengacuhkan hidup kita dan membiarkannya terbawa arus yang belum tentu baik yang kadang menyesatkan.
Sikap yang bijaksana terhadap masa depan hidup adalah dengan merencanakan dan memanaje-nya dengan baik. Memang nantinya keberhasilan sebuah rencana adalah hak Allah 'Azza Wajalla, namun kita wajib untuk berikhtiar. Layaknya sebuah perusahaan, kehidupan juga mengenal prinsip-prinsip management. Rumusan umum dalam management sebuah perusahaan adalah Planning, Organizing, Actuating, Evaluating (Controling), dan Planning selalu terletak di awal. Demikian pula dengan hidup seorang kita diantaranya harus memiliki planning yang matang dengan dasar niat yang lurus.
Sebuah Planning (perencanaan) yang baik akan menghasilkan beberapa produk perencanaan termasuk salah satunya adalah sebuah peta aktivitas yang mencakup tujuan dsb yang menggambarkan secara holistik terkait rencana yang disusun tersebut. Dengan membuat peta aktivitas yang sistematis termasuk menentukan visi, misi dan tujuan pencapaian secara spesifik akan membuat aktivitas kita terarah dengan baik yang terbungkus dengan niatan ikhlas lillahi ta'ala
BULATKAN TEKAD
Dengan membuat peta perencanaan bentuk aktivitas dan tujuan pencapaiannya maka seorang manusia siap untuk berikhtiar. Akan tetapi, kita sadar bahwa manusia hidup tidaklah lepas dari proses belajar, sedangkan pelajaran itu sendiri kita dapati dari banyak hal termasuk juga dari cobaan dan ujian. Bahkan tingkat keimanan yang semakin meningkat akan diimbangi dengan cobaan dan ujian yang semakin meningkat pula.
Kadang cobaan dan ujian ini yang sering membuat kita menjadi ragu, takut dan sedih dalam menghadapi kehidupan, apalagi jika peta aktivitas dan tujuan yang kita tentukan cukup rumit dan tampak sulit dicapai. Sehingga untuk memulainya diperlukan tekad yang kuat dan bulat.
Tekad yang kita perlukan mencakup 2 hal penting, yaitu:
1. Tekad untuk memulai. Setelah menentukan peta aktivitas tentu kita merasa sangat berat dengan gambaran banyaknya aktivitas dan tujuan yang ingin kita capai, belum lagi dalam pelaksanaannya pasti banyak batu dan kerikil tajam yang menjadi penghalang. Untuk itu kita perlu memantapkan tekad untuk memulai tanpa harus menyerah terlebih dahulu sebelum berjuang.
2. Tekad untuk istiqomah (konsisten). Perjuangan yang panjang akan cukup melelahkan bagi siapapun yang menjalaninya, sehingga kita perlu semangat dan tekad istiqomah agar tujuan-tujuan yang hendak dicapai tidak terbengkalai ditengah jalan, karena jika terjadi maka kerugian besar buat kita, baik itu kerugian dalam waktu, tenaga maupun harta yang telah kita belanjakan untuk aktivitas tersebut.
BERAKTIVITASLAH
Konsep hanya akan menjadi konsep jika tidak diaplikasikan dalam kehidupan. Dengan menentukan langkah-langkah itu, sudah saatnya kita mengaplikasikan konsep ke dalam aktivitas hidup kita. Dengan kerangka yang jelas tersebut diharapkan aktivitas-aktivitas hidup kita menjadi banyak bermanfaat dan nantinya bermuara pada kehidupan yang berkualitas, efektif dan efisien.
Sebuah konsep yang benar akan memberikan kerangka ikhtiar yang sistematis dan "ma'ruf", akan tetapi ketetapan tentang hasil dan pencapaian tetap menjadi hak prerogatif Allah, dan tentunya kita harus yakin bahwa keputusan-keputusan Allah adalah keputusan2 terbaik buat manusia, sehingga kegagalan-kegagalan akan kita temui terkait konsep yang telah kita susun akan tetapi kekecewaan bukanlah respon yang bijaksana dari seorang manusia, dan manusia sebagai makhluk yang cerdas tentunya akan mencari jalan keluar dari setiap masalah yang menjadi penyebab kegagalan konsepnya masing-masing. Dengan demikian diperlukan up dating yang terus-menerus terkait konsep ikhtiar yang telah disusun.
Semoga Bermanfaat